Secara geografis, Singapura itu negara kecil, bahkan masih lebih besar Pulau Bali. Namun, walau hanya seluas 716 km2, negara ini menjadi salah satu negara paling maju di dunia dan di Asia Tenggara. Selain itu, negara Singapura yang kecil ini juga menjadi negara kaya hanya karena tiap pesawat mesti transit dulu di sana sebelum melanjutkan penerbangan. Hebat, ya?
Saat pertama kali ke Singapura saya penasaran, memang apa yang bisa dilihat di sana? Secara negara kecil, tidak ada pemandangan alam, semuanya buatan. Paling cuma cityscape. Selain itu, mau cari apa di sana? Masa mesti ikut-ikutan turis Indonesia yang doyan shopping? Lagipula saya juga tidak punya banyak budget untuk itu. Hm…
Beruntungnya, saya punya seorang teman dari Singapura yang saya kenal lewat Instagram, namanya Ijan. Kadang menguntungkan juga punya banyak teman dari luar negeri dan saya bersyukur kenal banyak teman di Instagram, karena mereka akan berbaik hati mengajak jalan-jalan bila kita sedang berada di negaranya. Begitu tahu saya sedang di Singapura, Ijan mengontak saya dan mengajak ketemuan. Tentu saya iyakan. Darimana lagi mendapat banyak informasi tentang daerah setempat kalau bukan dari orang lokalnya, bukan?
Ijan baik banget ngajak saya keliling kota Singapura walau kita perginya dengan jalan kaki. Ya, jalan kaki keliling kota Singapura! Kedengaran lelah dan payah, ya? Tapi sebenarnya tidak juga. Buat Ijan ini hal biasa karena orang Singapura sudah terbiasa jalan kaki seperti orang-orang di negara maju lainnya. Secara negara maju, jalan kaki di Singapura bukanlah hal yang sulit, apalagi transportasi publiknya sudah canggih dan trotoarnya pun ramah bagi para pejalan kaki. Hanya saja, saya yang orang Indonesia masih kalah dalam hal kecepatan berjalan kaki. Ijan jalannya cepat sekali, mau tidak mau saya harus mengikuti ritme jalan kakinya. Saya sebenarnya senang jalan kaki, cuma saya biasanya hanya jalan kaki di pantai untuk sekadar berolah raga bukan jalan kaki untuk aktivitas sehari-hari. Untungnya jalan kaki di Singapura mudah, jadi saya tidak merasa terlalu payah.
Kami ketemuan di Mal Plaza Singapura. Dari sana kami mulai jalan menyusuri jalan Singapura. Pokoknya saya ikut saja mau diajak ke mana. Tiap ada tempat bagus, kami foto-foto. Ijan tahu banyak tempat bagus. Saya sampai bingung itu tempat namanya apa, apalagi saya orangnya sering lupa arah, jadi sekarang kalau disuruh ke tempat itu lagi saya sudah lupa. Yang jelas, kami tetap pergi ke tempat-tempat yang sudah populer, seperti China Town, Little India, dan Haji Lane. Oya, ada satu tempat yang waktu itu masih jarang dikunjungi turis, sepertinya ini bukan tempat untuk para turis, sih. Tepatnya tempat ini cocok bagi instagrammer seperti saya dan Ijan. Kami ke tempat parkir sebuah gedung, di mana bisa melihat façade apartemen-apartemen di Singapura, pemandangannya mirip seperti apartemen-apartemen di Hong Kong. Keren.
Saking udah gak kerasanya, tahunya sudah sore aja. Karena malamnya saya sudah ada janji dengan teman kerja saya, perjalanan kami berjalan kaki harus diakhiri. Pokoknya big thanks to Ijan yang sudah berbaik hati mengajak saya berkeliling kota Singapura sampai ke pelosok-pelosok, jalan kaki pula. Seru!
Keren foto2nya 👍😎
LikeLiked by 1 person
Ma kasiiih 🙂
LikeLiked by 1 person
untung dapet temen yah , bsa jadi guide gratis hahaa
LikeLiked by 2 people
Banget. Selain bisa mempererat persahabatan antarnegara hehee
LikeLiked by 1 person
Dulu aku juga mikir SG itu cuma cityscape doang. Ternyata enggak,, wisata alamnya lumayan kok. Kebetulan akhir tahun kemarin jalan sendirian trekking ke Southern Ridges…asikk lhoo. Kapan2 boleh dicoba lah.. 🙂
LikeLiked by 2 people
Wah, saya malah baru tau. Boleh, nih, next time dicoba. Ma kasih 🙂
LikeLiked by 1 person
Fotonya yang di tangga kaya orang pingsan kirain ilustrasi. Lah ternyata beneran dokpri. Haha keren keren. Buat orang indonesia ga biasa jalan apalagi jalan cepet pasti pertamanya rada ribet
LikeLiked by 2 people
Orang Indonesia memang mesti lebih sering diajak jalan kaki sepertinya, ya. hahaaa. Ma kasiiih
LikeLike